Origami mulai tercatat di jepang dan menjadi semakin populer di negri sakura tersebut dari sinilah origami menjadi warisan turun temurun dari leluhur dan menjadi salah satu bagian kebudayaan dijepang.
Kata origami berasal dari bahasa Jepang, yakni gabungan dari kata ori yang berarti melipat dan
kami yang berarti kertas. Ketika kedua kata itu digabungkan, ada perubahan sedikit namun tidak mengubah artinya yakni dari kata kami menjadi gami sehingga yang terjadi bukan orikami melainkan
origami , origami diperkenalkan sejak kertas pertama kali ditemukan di Cina pada 105 A.D. oleh seorang Cina yang bernama Ts’ai Lun. Contoh
awal origami yang berasal dari Cina adalah perahu Cina dan kotak. Pada abad ke enam, kemudian dibawa ke Spanyol oleh para Saudagar Arab; dan juga ke
Jepang (610 A.D.) oleh seorang biksu Buddha bernama Dokyo dokter pribadi Ratu Shotoku.
Sejak itu Origami menjadi populer dikalangan orang Jepang sejak turun- temurun. Origami menjadi satu
kebudayaan orang Jepang dalam keagamaan Shinto . Kertas persegi dipotong dan dilipat menjadi lambang
Dewa dan digantung di kota Jingu (Kuil Agung Imperial) di Ise sebagai bahan sembahan. Di Spanyol, orang-orang Arab Moor menggunakan Origami untuk mempelajari bentuk geometri yang terdapat pada kertas. Bentuk hewan tidak dipopulerkan karena Islam
melarang pembuatan patung-patung. Dibandingkan dengan orang-orang Moor,
Pada zaman Showa (1926-1989)
origami kurang diminati dan hanya noshi yang masih populer digunakan untuk pertukaran hadiah antara samurai. Waktu itu kertas merah dan putih digunakan untuk membalut kepingan nipis daging, tiram, atau ikan.
Pada zaman Edo (1600-1868)
produksi kertas yang berlimpah menjadikan kertas mudah diperoleh. Ini menjadikan origami berkembang
lebih pesat. Pada akhir zaman Edo hampir 70 bentuk dihasilkan termasuk burung jenjang (Orizuru),
katak, kapal dan balon yang masih tetap dikenal hingga sekarang.
Pada era Genroku (1688-1704),
corak kain origami burung jenjang (Orizuru), dan corak pelbagai bot menjadi populer dan sering dibuat
dalam corak kain Ukiyoe. Ini memperlapang jalan origami untuk berkembang lebih luas pada masa
sekarang.
Pada zaman Meiji (1868-1912),
origami digunakan sebagai alat mengajar di taman
kanak-kanak dan sekolah dasar. Itu
semua berkat pengaruh dari ahli
pendidikan Friedrich Wilhelm August
Fröbel (1782-1852).
Semoga bermanfaat yaaaaa. . . . :-)